CodeIgniter adalah salah satu framework PHP yang terkenal karena kemudahannya dan dokumentasinya yang sangat lengkap. Seperti di post sebelumnya Mengenal Framework PHP, dengan membiasakan diri menggunakan framework, maka banyak hal yang dapat kita kerjakan menjadi lebih mudah. Di post kali ini kita akan belajar tahap awal penggunaan framework CodeIgniter.
Download source CodeIgniter di https://codeigniter.com/download. Saat ini versi yang stabil untuk digunakan adalah versi 3. download di tombol yang sudah disediakan.
Jika sudah, extract / copy isinya di folder project kita di htdocs. Untuk tes, jalankan project PHP tersebut di browser. Jika tampil seperti dibawah ini, artinya file CodeIgniter sudah berhasil terpasang, dan alamatnya sudah benar.
Untuk mempermudah segala kegiatan selanjutnya, kita harus mempersiapkan pengaturan-pengaturan yang akan kita gunakan di project tersebut. Segala pengaturan tersebut dapat kita atur di direktori application/config. Beberapa file penting yang perlu kita ingat adalah :
1. autoload.php : berisi pengaturan file / apa saja yang ingin dijalankan secara otomatis di setiap halaman. Misalnya, kita ingin selalu load otomatis library database dan session di setiap halaman, maka di variabel $autoload['libraries'] nilainya menjadi :
$autoload['libraries'] = array('database', 'session');
2. config.php : berisi pengaturan utama tentang project website yang bersangkutan. Ada 2 pengaturan paling penting di file config ini. yang pertama adalah pengaturan base_url (baris 26), dan pengaturan encryption_key (baris 317).
base_url diisi alamat lokasi project yang bersangkutan. Dan apabila nanti diupload ke server, pengaturan ini juga harus diubah menyesuaikan nama domain yang aktif.
encryption_key diisi terserah, akan digunakan sebagai salt/pengacak kode-kode keamanan di program. Contohnya seperti berikut :
#ubah nilai sesuai dengan baris yang bersangkutan
//kalau di localhost
$config['base_url'] = "http://localhost/ci_project/";
//kalau di internet
$config['base_url'] = "https://tianrosandhy.com/";
//encryption key
$config['encryption_key'] = "isi dengan apa saja nggak apa2 kok";
3. database.php : berisi pengaturan koneksi database. wajib diisi apabila kita menggunakan library database. Umumnya yang perlu diubah hanya di bagian username, password, dan database saja. Bagian ini disesuaikan dengan kebutuhan kita saja. Kalau nggak pakai database ya nggak perlu diisi..
4. routes.php : berisi pengaturan pemetaan URL. salah satu isinya yang paling penting adalah default_controller. kita dapat mengubah controller default dengan mengubah nilai di parameter $route['default_controller'] ini apabila dibutuhkan. Misal :
//akan memanggil controller dengan nama file Home.php di halaman utama
$route['default_controller'] = "home";
Jika semua pengaturan tersebut sudah siap, kita akan membuat controller pertama yang akan muncul di halaman utama project kita. Masuk ke direktori application/controllers/. Disana ada file index.html, dan Welcome.php. Welcome.php tersebut merupakan controller default awal yang tidak akan kita gunakan. Namanya juga cuma contoh~
Apabila di $route['default_controller'] tadi nilainya sudah kita ubah menjadi home, maka sekarang kita harus membuat file baru di direktori controller tersebut dengan nama yang persis seperti yang dimasukkan di route default_controller tadi. Kalau nama controllernya adalah "home", maka kita buat file "Home.php". Kalau nama controllernya adalah "blog", maka kita buat file "Blog.php". Perlu diingat, nama file diusahakan dimulai dengan huruf kapital.
Buka file Home.php yang baru saja kita buat, setelah itu, kita akan mengisi file tersebut dengan struktur seperti ini :
defined('BASEPATH') OR exit(); //menghindari bypass akses secara langsung
//nama class harus sama dengan nama file.
class Home extends CI_Controller{
//karena ini controller, class harus di extend ke CI_Controller agar dapat berjalan
public function index(){
//index() merupakan fungsi yang akan di load paling pertama ketika controller ini dipanggil.
echo "Hello World!!!";
}
}
Perlu diperhatikan agar nama class disamakan dengan nama file. Kalau berbeda sedikit saja, pasti akan error file tidak ditemukan. Karena nama file diawali huruf kapital, jangan lupa nama class juga harus diawali huruf kapital. Segala sesuatu yang ada di dalam public function index() akan di load pertama kali ketika controller yang bersangkutan dipanggil. Jika semuanya sudah diikuti dengan baik, maka halaman utama project kita akan menjadi seperti ini :
Demikian pendahuluan penggunaan Framework CodeIgniter.. Di post selanjutkan kita akan lebih detail membahas penggunaannya yang lebih dalam lagi dengan konsep MVCnya.